INFO TERKINI Akan diadakan silaturahmi dan seminar bajau/sama 3 negara ( Malaysia,Filipina dan Indonesia ). Pada awal February 2012 di Jakarta. Tujuan di adakannya untuk memikirkan berbagai tindakan untuk kebaikan sesama Sama-bajau pada masa kini dan yang akan datang. Informasi tersebut di terima oleh presiden Kekar bajo Indonesia ( Ir.Abdul Manan,Msc) dari Surat elektronik yang dikirim oleh Saidhinayat selaku Naib presiden USBO Malaysia, salah seorang pembicara yang menyatakan kesiapannya adalah Dr.Piindatun zamboanga (Presiden bajau Philipnes). Judul makalah beliau adalah kondisi sama bajau dipilipina ">

Headlinenews

Senin, 28 November 2011

Persebaran Suku Bajo Di Pulau Kabaena

           Terik matahari ditambah desakan penumpang untuk menaiki kapal ‘Setia Kawan” terasa di pelabuhan Kasipute Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana. Pelabuhan Kasipute merupakan pintu masuk menuju Pulau Kabaena. Ada beberapa kapal yang beroperasi melayani rute tersebut, di antaranya Era Mas, Setia kawan dan Kabaena Ekspres.
Untuk menuju Pulau Kabaena, kita dapat menggunakan kapal penumpang reguler yang beroperasi satu kali sehari. Jarak tempuhkurang lebih 5 jam dengan biaya Rp 80.000 perorangnya. Pulau dengan luas 876 Km2 tersebut di huni oleh kurang lebih 12.000 jiwa. Pulau Kabaena  terdiri atas 6 Kecamatan dan     dari 6 Kecamatan tersebut, sebagian daerah pesisir Kabaena dihuni oleh komunitas Suku Bajo. Persebaran Suku Bajo di Pulau Kabaena antara lain Kecamatan Kabaena Barat (Desa Baliara   Laut yang terdiri atas Dusun Bambanipa Laut dan Dusun Tanjung Malake, Desa Baliara Kapulauan dan Desa Sikele     yang terdiri atas Dusun Tanjung Perak, Dusun Pulau Sagori dan Dusun Pulau Mataha). Sementara di Kecamatan Kabaena Selatan tersebar di Desa Batua dan      Desa Pangkalero dan di Kecamatan Kabaena Utara terdiri dari Desa Mapila. 
Dengan bentuk wilayah    yang terdiri dari daratan, pegunungan dan laut, Pulau Kabaena mengandung berbagai macam kekayaan alam. Baik di laut maupun daratan. Di laut keanekaragaman terumbu karang menjadi faktor penentu  banyaknya ketersediaan ikan. Sirkulasi air laut yang berhadapan dengan laut lepas menjadikan daerah tersebut menjadi penghasil rumput laut. Sementara di   daratan kandungan hasil bumi   juga tak kalah melimpah ruah. Pertambangan bermunculan karena daerah tersebut teridentifikasi mengandung tambang nikel, emas dan batu krom.
 

1 komentar:

  1. kenapa ya.... suku bajo di kabaena timur tidak ada kususnya di desa toli-toli dan kel. dongkala, padahal di kedua desa itu ada juga suku bajo....

    BalasHapus